Minggu, 07 Agustus 2011

Tayangan Sahur di Media Televisi.

Menag Kritisi Tayangan Sahur

SOURCE: 
 VIVANEWS.COM               













Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan dalam tayangan televisi khususnya waktu sahur telah ada penyimpangan, karena lebih banyak menyuguhkan lawakan di bandingkan mengedepankan nilai-nilai keagamaan.
“Kalau Ramadhan diisi dengan lawakan yang sangat intens setiap malam seperti itu cuma sekadar menghibur, tapi tidak menanamkan nilai apapun, seperti nilai ibadah,” ucap Suryadarma usai berbuka puasa bersama di kediaman Marzuki Alie, Jumat (5/8).
Ketua Umum DPP PPP itu mengakui banyak keluhan masyarakat yang datang padanya mengenai hal tersebut. "Memang saya dapat keluhan seperti itu. Tayangan imsak Ramadhan lebih banyak lawaknya dari pada pesan-pesan Ramadhan," terangnya.
Suryadharma berharap pengelola televisi mau memperhatikan kritik masyarakat agar momentum Ramadhan bisa terasa membawa kemajuan dan tidak hanya mementingkan aspek komersialnya saja.
"Kita juga serba salah, kalau dilarang dikatakan nanti membatasi kebebasan pers gitu yah. Namun demikian kita harap semua pihak juga dengar apa yang dikeluhkan masyarakat. Orientasinya jangan komersial begitu," imbuhnya.
Ia menambahkan, agar media mau melakukan evaluasi terhadap kritik-kritik masyarakat. Sehingga tayangan itu juga dapat bermanfaat.
"Supaya media melakukan evaluasi terhadap kritik-kritik masyarakat itu, jadi kita harapkan semua pihak memberikan manfaat bagi keimanan masyarakat dengan penanaman nilai-nilai kedalam masyarakat itu sendiri," tegasnya. (ini/jo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar